Kelebihan dan kekurangan Honda NSR 150
NSR di jamannya telah mengusung teknologi yang lebih maju dibanding kompetitor. Misalnya saja RC Valve dan Rangka Delta Box.
Laah… ini pengetahuan buat Fans Yamaha, jika merasa bahwa teknologi VVA dan Rangka Deltabox adalah ‘sesuatu’ yang lebih dari brand kesayangannya, maka sebenarnya Honda sudah duluan dari jaman Mtb masih bocah. Setidaknya di kelas motor cc kecil…
Jadi maaf ya… Mtb bukan Fans brand apa pun. Mtb hanya menilai produk-perproduk, tidak peduli apa pun merknya..
Selain meningkatkan performa, teknologi RC valve juga membuat image Honda sebagai motor irit jadi tetap terjaga, sementara akselerasi lincah dari rpm rendah hingga rpm tinggi.
Yaa… seirit-iritnya motor 2tak pastinya tetap boros, tapi yang dimaksud disini (mungkin) lebih irit dari kompetitor.
Teknologi RC Valve (Revolutionary Controlled Valve) pada Honda NSR bekerja dengan cara mengatur lubang buang di semua putaran mesin sehingga power yang digapai bisa maksimal dan merata di tiap rpm.
RC Valve merupakan terobosan baru di dunia persilatan sepeda motor kala itu… So… disaat kompetitor masih menggunakan teknologi secara mekanis, maka RC Valve pada NSR sudah bersistem elektronis.
Komponen RC Valve ditempatkan pada blok kanan. Dia akan terbuka pada rpm tinggi dan menutup pada rpm rendah sehingga akselerasi NSR jadi responsif.
Tak ada gading yang tak retak… Cara kerja RC Valve yang berkaitan dengan putaran mesin, dideteksi oleh CDI dan berhubungan langsung dengan komponen kelistrikan, semisal aki dan kiprok, maka sangat penting bagi Om Bro sekalian untuk selalu memeriksa voltage aki.
Bukan karena teknologi RC Valve itu jelek atau rewel, tapi karena usianya yang sekarang sudah tidak muda lagi… Sama seperti motor-motor jaman now yang pada 20 tahun yang akan datang pun pastinya sudah akan membutuhkan banyak pemeriksaan pada komponen-komponennya.
Begitulah Honda NSR 150 di jaman now… Dia sudah tua sehingga sistem elektroniknya membutuhkan perhatian khusus supaya supplai daya tetap konstan. Jika tidak, ketika aki nge-drop, maka motor akan mogok.
Sebaliknya, jika pengisian berjalan berlebihan (over charge), pun dapat ngerusak komponen-komponen lain, termasuk aki. Bahkan kemungkinan terburuk, komponen RC Valve pun bisa mengalami kerusakan.
Maka dari itu, pastikan aki, CDI dan kiprok selalu berada pada kondisi baik. Dan jika diperlukan, lakukan juga perawatan lainnya dengan memeriksa kabel-kabel dan melumasi kawat motor servo supaya buka-tutup RC valve tetap lancar sebagaimana mestinya.
Hal itu harus sangat diperhatikan, karena, jika perangkat RC Valve rusak, maka akan sangat sulit didapat part penggantinya. Jika pun ada, harganya jelas mahal… bisa berkisar Rp1 juta – Rp2 juta. Apalagi Honda NSR ini merupakan motor CBU Thailand yang kehadirannya di Indonesia melalui jalur importir umum, bukan di impor oleh APM… Jadi, ketersediaan spare part-nya pun tidak terjamin.sekian otonett ,semoga bermanfaat ..